[CerBEr] Awas, Ada Ardi Part III


Cerita sebelumnya bisa dibaca dulu, ini Part I, dan ini Part II

Episode Sebelumnya..

“Ternyata dugaan gue benar, Di.”

“Benar? Dugaan apa?”

“Kalo lo bakal nanya itu.” Dia kembali tersenyum, juga dengan kilat kuning di matanya yang kembali menyala.

“Gue dari hutan di Kalimantan Selatan.” Lanjutnya. “Kalo lo?”

“Eh, gue. Gue berpindah-pindah, Zizah. Dari ujung bumi ke ujung bumi. Tapi gue tetep menyamar di sini.”

“Lo kayaknya manusia serigala yang menarik, deh, Ardi!” Bisik Zizah di telinga gue. Gue terkesiap. Sekian seringnya bertemu dengan manusia serigala lain, yang lawan jenis, belum pernah gue merasakan sensasi segugup ini.

“Lo juga, Zizah. Lo punya mata pemburu yang sangat anggun. Berkilat-kilat.” Bisik gue juga. “Lo manusia serigala yang sangat menarik!”

                                                                     ***

Gue merutuk kesal. Sesal kembali menyergap. Ini bukan kali pertama gue melepas kepergian Zizah tanpa seungkap rasa. Sudah berkali-kali dan gue selalu gagal. Tapi, gagal kali ini yang paling menyesakkan. Zizah sudah hengkang dari kafe ini sejak tiga jam lalu sementara gue masih duduk termangu dengan pikiran meliuk-liuk. Sengaja enggan beranjak. Secangkir kopi yang isinya masih tersisa setengah, batal gue sesapi.

Gue kehilangan selera meneguk habis kopi itu gara-gara lelaki berjas hitam yang tadi datang dengan gayanya yang sok kegantengan lalu seenaknya membawa pergi Zizah. Padahal saat itu gue dan Zizah sedang larut bernostalgia, mengenang segala hal yang pernah kami jejaki bersama. Oh tentu, gue gak perlu bercerita ulang awal perkenalan kami. Kesamaanlah yang bikin gue dengan gadis itu menjadi sedemikian dekat tanpa sekat walau jarak pernah ikut berperan.

Seharusnya kesamaan itu pula yang menyatukan gue dan Zizah. Kami sama-sama pandai menangkap mangsa, sama-sama doyan berburu, sama-sama tangguh mendaki tebing pun sama-sama kuat menerjuni jurang tercuram sekalipun.  Setidaknya, banyak dari bangsa kami yang mengakui; kalau gue dan Zizah adalah pasangan manusia serigala paling perfect se-Indonesia. Mereka bilang, Zizah adalah manusia serigala paling cantik sedangkan gue, Ardi adalah manusia serigala paling ganteng. Bahkan dibandingakan dengan Adriano, lelaki berjas hitam yang berhasil merebut Zizah dari gue itu sama sekali tidak ada apa-apanya. Hanya karena Adriano adalah manusia tanpa embel-embel serigala di belakangnya.

"Kenapa sih Zah lo ngotot banget pengen jalin hubungan dengan yang namanya manusia, kenapa lo gak ngelirik yang sebangsa dengan kita saja" Protes gue ketika Zizah nelpon sekedar memberitahu ke gue kalau dia akhirnya dekat dengan manusia bernama Adriano, lelaki indo teman kuliah Zizah di Paris.

"Sebangsa kita? Lo, maksudnya? Hahahah" Zizah tergelak. Gue manyun. Sejak duduk sebangku di kelas Dua SMA, gue emang udah tahu, gadis yang gue sayangi diam-diam itu terobsesi banget sama manusia.

"Manusia adalah makhluk paling romantis dan gue yakin banget, Di, cinta sejati itu hanya bisa gue temukan kalau gue menjalin kasih dengan manusia" Lanjut Zizah berapi-api. Gue bisa menangkap rona bahagia yang ia pancarkan dari suaranya di ujung sana. Kebahagiaan yang justru bikin mata gue berkilat-kilat diikuti taring yang mencuat. Gue cemburu dan tentu saja gak bisa terima pernyataan Zizah yang terakhir.

Gue juga bisa romantis, gue juga bisa memberikan lo cinta sejati, Zah. Jerit gue dalam hati tanpa suara.

"Justru manusia itu cuma akan nyakitin lo, Zah"

"Ih, sapa bilang? Emang lo pernah ngalamin?"

"Gak sih, tapi gue yakin kok Adriano itu bukan cowok yang pantas buat lo"

"Tahu darimana? Trus kalau bukan, Adriano, Siapa? Gak mungkin lo kan?" Hahaha. Zizah tergelak lagi. Gue terdiam membiarkan tawanya pecah di udara.

"Atau lo mau, gue comblangin juga sama manusia, biar lo bisa ngerasain yang gue rasain"

"Gak perlu, gue gak suka manusia dan selamanya gak akan suka" ujar gue ketus.

"Yakin lo?" Tanya Zizah, meragukan.

"Yakin dong, emang lo benar-benar serius mau ngejalin hubungan sama Adriano,Zah?"tanya gue, kali ini menyelidiki.

"Iya, Di, gue serius lah"

 "Oh gitu yah, selamat". Hanya kalimat itu yang berhasil meluncur sebelum telpon dari Zizah sengaja gue putuskan. Ah, bahkan sampai detik itu, saat Adriano baru memulai pedekate-nya dengan Zizah, gue masih belum juga berani mengungkap yang sebenarnya.

Sekarang, Zizah dan Adriano resmi jadian. Malam ini, karena Zizah terlanjur janji ngedate bareng lelaki yang tampangnya pas-pasan itu dan dari kemarin pagi gue terus-terusan mendesak pengen ketemu, gadis itu akhirnya ngalah dan ngasih waktu dua jam buat gue. Dari jam empat sampai jam enam sore. Gile, cuma dua jam setelah berabad-abad pisah. Dengan waktu sesingkat itu mana bisa gue tuntasin rindu yang telah lama membelit. Shit, semua gara-gara Adriano. Waktu lelaki sok kegantengan itu datang menjemput Zizah gue cuma bisa merutuk kesal. Sama sekali gak berdaya dan sebagai manusia serigala paling ganteng, gue merasa telah gagal membiarkan sang pujaan hati digandeng lelaki lain.

Pandangan gue kini beralih ke luar jendela, menatap hitamnya langit London. Malam ini sempurna tanpa bintang. Kelam. Cuaca di luar sana seolah ikut meledek kengenasan yang gue alami barusan. Setelah pertemuan tadi, gue gak tahu kapan bisa bertemu dengan Zizah lagi, kapan bisa menatap mata retina terindahnya lagi, dan gue benar-benar gak tahu kapan bisa jujur pada gadis yang sampai detik ini selalu bikin hati gue ketar-ketir, lemas.

Ah.. Zizah, andai saja lo tahu. Tapi kalau kejadiannya kayak gini, gue ngerasa udah gak punya alasan tinggal lebih lama. Tadi gue sempat bilang ke Zizah kalau gue bakal balik ke Indonesia, lusa. Rencananya sih besok gue pengen ngajak Zizah berburu bareng di hutan Epping yang letaknya tidak jauh dari kota London. Konon, hutan yang terletak antara London dan Essex itu terkenal angker. Gue sempat beberapa kali berburu di sana dan sensinya emang cetar membahana.

Jauh-jauh hari gue niat mau bawa Zizah berburu di hutan angker itu, tapi Zizah tampaknya sibuk banget dengan performnya keliling Eropa. Baru bulan lalu, gadis itu mengabari rencana kedatangannya ke London. Dan demi menyambut gembira kedatangan Zizah, gue sengaja mengulur-ngulur waktu, menunda kepulangan. Sebenarnya Papa Johan dari pekan lalu udah mendesak gue untuk segera pulang ke Jakarta. Katanya ada pekerjaan super duper penting menanti gue di sana, entah apa itu, gue gak peduli.

Bahkan gue bisa mengulur kepulangan ke Indonesia lebih lama, pekan depan, tahun depan atau dua tahun yang akan datang, andai saja Zizah memintaku tinggal atau ikut bersamanya. Selain pergi berburu di hutan Epping, gue juga ngebet ngajak Zizah ke British museum, London Eye, Tower of London, kemanapun azal Zizah membersamaiku, andai saja dia tidak datang bersama Adriano. Andai saja, tapi... ah sudahlah. Besok gue akan balik tanpa harus menunggu lusa atau musim semi tiba.

Bersambung…

@Cha_Dwy
[CerBEr] Awas, Ada Ardi Part III [CerBEr] Awas, Ada Ardi Part III Reviewed by Blogger Energy on 10:25 Rating: 5

8 comments

  1. Hahahaha. Aku pengen banget ngakak baca kelanjutan ceritanya. Selain udah melenceng jauh, ini malah jadi absurd. Aku jadi serasa ngeliat film twilight beneran :D Hahahaha.... jadi penasaran gimana cerita selanjutnya. Eh, yang ngelanjutin kak dwi kan? :D Wah

    ReplyDelete
  2. Aaaak, manusia srigala ganteng dan cantik. Udah kayak sinetron ganteng serjgalla gitu, kek.

    ReplyDelete
  3. Hahaha, manusia serigala. Sepertinya cerita ini akan berlanjut kayak GGS ya? Wkwkwk :D
    Jangan bawa Zizah ke hutan angker.. Kasiann. :)

    ReplyDelete
  4. wkwkwk semakin absurd dan melenceng sodara sodara hha, apa kelanjutannya akan sedikit waras atau semakin gila idenya ? entahlah... #salammanusiaserigala

    ReplyDelete
  5. Pecinta GGS nih :p
    Tapi GGS ganteng, si Adriano kok biasa aja?
    Iya sih, melenceng jauh dari cerBEr pertama. Tantangan buat Dwi nih :))

    ReplyDelete
  6. Udah manusia serigala, jomlo lagi. Kesian kesian.

    Setelah membaca tulisan diatas, gue tetap gak bisa mengerti maksudnya selain manusia serigala jomlo yang ngebet pacaran sama manusia yang sok kegantengan. terkadang, ide itu memang gila :D

    ReplyDelete
  7. Gue terbak .. ceritanya gak bakalan kayak GGS kok... klu di GGS kan mnusia serigalanya suka sama manusia... klu yg ini Ardinya suka sama Zizah, keduanya adalah mnusia serigala... yh meskipun Zizahnya sendiri lebih memilih Adriano....

    Haha kita lihat sj Dwi akn membawa cerita ini kmana :-D

    ReplyDelete
  8. Ternyata ceritanya jadi bener2 seperti GGS, ya. Gue masih penasaran kemana cerita ini akan di bawa sama kak dwi.:D

    Saya tungguuu........ :D

    ReplyDelete