[KELIS] K.A.Z Violin: Kalo Misal 'Ditolak', Jangan Patah Semangat


Untuk kesempatan kedua ini, kita akan menghadirkan penulis fantasi yang namanya agak-agak feminim. Violin, iya... Violin, dan dia cowok. Sungguh agak enggak maskulin didengernya. Dan walaupun namanya begitu feminim, Violin ini penulis fantasi yang bener-bener jago berfantasi. Yaiyalah...

Oke, Violin ini telah mengeluarkan buku yang berjudul “Eldar”, bukunya tebel, jauh lebih tebel dari majalah Bobo edisi 52 tahun 2010 yang sebenernya Tebe sendiri juga belum liat seberapa tebelnya majalah yang tadi Tebe sebutin.


Novel fantasi yang ada di Indonesia kalau Tebe lihat memang lebih dominan novel-novel terjemahan dari luar negeri. Pernah Tebe jalan-jalan ke toko buku, ada novel berbau fantasi yang enggak terlalu tebel, pas Tebe baca judulnya--ternyata tulisannya ‘Akademi Fantasi Indosiar’ yang cover depannya Veri Afi. Kebayang gak betapa tuanya usia Tebe?

Ah... udah deh, gak usah kelamaan ngomongin fantasi-fantasi. Yang jelas tulisan Violin yang berbau fantasi ini udah sukses jadi buku, bahkan Tebe sampai hanyut ke dalam ceritanya karena emang tulisannya berkualitas banget. Jadi, langsung aja yuk kita simak obrolannya Tebe bareng Violin:



Nama : (disembunyikan)
Nama Pena : K.A.Z_Violin
Domisili : Jogja
Twitter : @ianstormn



Hai, apa kabar? Lagi sibuk apaan akhir-akhir ini?

(Haii jugaaa. Baik-baik ini. Hmmm, lagi sibuk ngurusin acara Seminar hahaha, sampai-sampai tulisan terbengkalai #miris)

Oh gitu... Btw, ada perbedaan gak sih dalam hidup Violin (sumpah, ini namanya femini banget -_-) sebelum dan setelah jadi penulis?

(Haisshh, biarin feminim >.<) Hmmm, perbedaannya buanyak banget. Mulai dari tambah temen, tambah pengalaman, tambah fans<moga-moga emang ada yang ngefans>, dan tambah bahagia karena mimpiku mulai tergenggam. Ha ha ha ha)

Novel yang berjudul ‘Eldar” ini kan novel fantasi yang tebelnya ngalahin rambutnya Om Indro Warkop? Butuh berapa lama nulisnya?

(Iya fantasi. Hmmmm, eh itu nggak tebel loooh. Bandingin sama novel-novel fantasi karya anak bangsa sendiri, ada yang sampai 900-an halaman dan wujudnya udah kayak bantal<dan seru-seru ceritanya>.

Kalau untuk menulis Eldar sendiri butuh 30 hari karena pas ada event NaNoWriMo, yang mewajibkan kita nulis novel selama 30 hari dan minimal dapet 50 ribu wordcount. Ha ha haa)

Sadis ya, ada yang sampe 900 halaman. Kalo menurut Violin sendiri, apa sih yang unik dari novel Eldar ini? Ceritain dikit dong ini novel ceritanya tentang apaan?

(Eldar itu unik karena ini perpaduan antara fantasi dan dongeng anak-anak. Beda sama novel fantasi kebanyakan yang biasanya cuma tentang perang-perang-adu pedang-adu sihir-dll. Eldar membawa cerita yang hangat di awal-awal dan menyenangkan. Tapi jangan salah, ada lohh bagian konflik puncak yang seruuu buanget adegan-adegannya.

Kalau ceritanya sendiri tentang kehidupan anak bernama Violin<nama cowok>, Firelia<cewek>, dan Anak-anak Suku Vassal yang tinggal di Negeri Salju Abadi. Negeri yang dipenuhi hamparan salju putih dan pepohonan pinus yang selalu menggigil kedinginan. Nah, Violin—yang sayang banget sama Firelia—punya firasat tentang masa depan yang hadir lewat mimpi-mimpi. Dia menjadi orang jahat di mimpinya dan kehilangan Firelia. Jadi dia dan teman-temannya pergi ke Eldar dengan bantuan Beruang Kutub penjaga perbatasan. Pergi ke negeri yang selama ini hanya mereka dengar melalui dongeng-dongeng Bibi Eva di Sabtu malam ketika badai salju melanda. Violin berniat mencari Penyihir Oriash si Rambut Bersinar untuk menanyakan firasat-firasatnya.

Di Eldar... di Negeri Salju Abadi yang dipimpin oleh seorang Penerbang Bernama Elland, Violin, Firelia, dan teman-temannya awalnya bersenang-senang sepuasnya, sampai akhirnya pelan-pelan menguak rahasia yang menyangkut  kedatangan mereka ke negeri itu. Pokoknya seru dehhhhh)

Boleh dong diceritain perjuangan gimana nerbitin “Eldar”?

Kalau nerbitin Eldar untungnya lancar karena sekali kirim ke Grasindo (Penerbit yang nerbitin Eldar) langsung keterima. Tapiiii... untuk sampai tahap itu aku udah jatuh bangun hampir tiga tahun. Lima tahun malah ding. Aku udah nulis buanyak banget novel yang mental berkali-kali ketika dikirim ke penerbit. Jadi, Eldar ini adalah karya pertama yang nembus penerbit dan bisa dinikmati banyak orang, he he he.)

Oke.. meski bertahun-tahun, gak bikin jadi nyerah ya. Lalu, menurut Violin sendiri.. waktu yang asik buat nulis itu kapan?

(Lama-lama kebiasa kan manggil nama ‘Violin’-nya XD. Hmmmmm, paling asik itu kalau malem-malem atau pagi-pagi. Nuansanya bener-bener mendukung banget. Dan di waktu-waktu itu juga bisa punya mood banyak hehehe, aku kalo nggak nemu mood bakal susah buat nulis“Warning. Yang ini jangan diteladani!!”)

Iya, dan jadi merinding keseringan manggil Violon. -__-
Bta, Punya penulis favorit nggak? Siapa aja?

(Penulis Favoritnya.... Edotz Herjunot. Emmm, bukan juga sih. Ha ha ha ha.) 

Yah, bukan Edotz Herjunot :( 

Aku punya buanyak banget penulis favorit. Tapi yang pualing aku kagumi dan benar-benar kuanggap keren adalah Kakek John Ronald Reuel Tolkien. Tahu, kan? J.R.R Tolkien. Penulis The Hobbit, trilogi The Lord of The Rings, The Silmarilion, dan beberapa karyanya yang lain. Ahh, dia benar-benar bapak fantasi sedunia yang menghasilkan karya abadi.

Kalau untuk yang sekarang ini... aku ngefans sama Uncle Rick Riordan. Itu loh, penulis serial Percy Jackson and the Olympians, Heroes of Olympus, Kane, dan seri terbarunya yang sedang digarap Magnus Chase. Ha ha ha, dia penulis paling kocak yang pernah aku tahu.)

Ending novel Eldar ini kan, ceritanya masih ngambang gitu, ada rencana buat nerusin lanjutan dari ‘Eldar’ ini?

(Ha ha ha, iya. Untungnya nggak terlalu ngambang, kan? Seenggannya konfliknya benar-benar kelar. Hush, jangan spoiler. Rencana jelas ada dongg. Malah aku sudah nulis semua serinya he he he)

KAlo gitu tinggal  nunggu terbitnya aja deh~
Terus, Violin ini pernah ngerasain males nulis nggak sih? Gimana tuh cara ngatasinnya?

(Seriiiiiiiiiingggggggggg. Sering pake buanget. Malas nulis adalah musuh semua orang yang sedang nulis. Hmmmm, kalau buat ngatasinnya sih mending break dulu aja. Soalnya takutnya malah jelek kalau dipaksain. Istirahat. Bangun mood lagi dengan baca-baca, nonton film<paling bisa balikin mood>, dengerin lagu yang nuansanya sama dengan apa yang sedang kita tulis<hampir semua novel ada lagu yang sesuai dengan nuansa cerita itu>. Nah, biasanya dengan ngelakuin salah satu dari itu bakal semangat nulis lagi.)

Pilih mana nih? Beli buku ngehargain penulisnya tapi gak dibaca sampai selesai apa pinjem buku tapi baca tulisannya sampai selesai juga dengan alasan menghargai penulisnya.

(Mending pinjem tapi baca sampai selesai<soalnya aku sering begitu, hahaha>. Kalau memang aku nggak tertarik sama buku yang ditulis temen aku sendiri, aku nggak mau beli dong. Alasan beli buku kan buat dibaca, bukan sekedar dipajang.)

Oke, punya tips nggak buat para calon penulis lainnya biar mereka bisa berhasil menembus dapur penerbit?

(Tipsnya, kalau pingin nembus dapur penerbit, selesein dulu naskahnya. Lakukan self-editing. Setelah itu baru kirim ke penerbit. Nunggu. Kalau misal ditolak jangan patah semangat. Belum tentu naskah kita itu jelek. Mungkin karena memang penerbit itu nggak cocok sama naskah kita. Kirim ke penerbit lain, dan selama nunggu konfirmasi, kita harus tetap produktif nulis. Nanti pasti ada celah buat nembus penerbit kok kalau kita konsisten. Banyak banget penulis yang berhasil karena sudah ditolak berkali-kali.

Intinya, selesaikan tulisanmu. Pantang menyerah nyari penerbit. Pasti naskahmu<salah satu atau malah semuanya> ketemu penerbit yang berjodoh. Pasti!)

Terakhir, terimakasih buat waktunya bisa ngobrol-ngobrol bareng TeBe. Semoga makin sukses terus ke depannya yaaaak...

(Okee, sama-sama he he he. Iya, ayo sukses bareng-bareng :D )


Hufh... setelah ngobrol-ngobrol, Tebe baru tau, ternyata jalan Violin untuk jadi penulis emang enggak mudah. Dan impiannya untuk jadi penulis fantasi enggak cuma sekedar ada dalam fantasinya saja. Violin udah berhasil membuat fantasinya menjadi kenyataan. Kalo Violin aja bisa, kenapa kamu enggak? Jadi kamu kapan mau bikin buku?
[KELIS] K.A.Z Violin: Kalo Misal 'Ditolak', Jangan Patah Semangat [KELIS] K.A.Z Violin: Kalo Misal 'Ditolak', Jangan Patah Semangat Reviewed by Blogger Energy on 23:10 Rating: 5

18 comments

  1. Masih proses nih Be. Biarpun nggak kelar-kelar. Hahahah.

    Emang ya, milih penerbit itu udah kayak milih pacar, banyak pilihan, tapi belum tentu ada yang mau sama kita. Kudu perlu usaha ekstra biar kita dilirik sama calon pacar. Eh, maksudnya penerbit. Ini novel fantasi, ya? Gue belum pernah baca sama sekali, nih. Kayaknya perlu dimasukin wishlist. Apalagi ini karya anak bangsa. :3

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bentar, tapi harga bukunya berapa, ya? :3

      Delete
  2. Duh ini isu paling sensitif setelah pertanyaan kapan selesai skripsi.
    Mudah-mudahan secepatnya ya BE hehehe

    ReplyDelete
  3. keren sekali, pantang menyerah meski di tolak penerbit, sepertinya novelnya bagus, karya anak bangsa. Sangat menginspirasi tulisannya, tanya jawab yang tentunya bermanfaat, saya juga ingin jadi penulis, apalagi bisa nerbitin buku ^^

    ReplyDelete
  4. Wah mbak vio... Eh mas violin hebat nih udah bisa buat buku fantasi yg sampe tebel gitu, tapi yang paling bikin gue salut adalah perjuangan si mas violin ini mulai dari males nulis, sampe Ditolak segala

    Gue juga lebih milih minjem buku tapi dibaca deh daripada gue beli tapi buat pajangan doang sampe berdebu

    ReplyDelete
  5. gue kira diliat dari namanya oranya cewe,eh ternyata itu cowo,kalau cewekan bisa gue gebet juga. eh sori sori hehehe
    itu buat bikin novel dalam waktu 30 hari,widih hebat nih bang violin.

    gue setuju sama bang violin,terkadang kalau lagi gak mood buat nulis,terkadang sulit nyari idenya gak ada yang dapet,daripada gue nulis asal-asalan dan gk jelas,lebih baik gue nungguin mood gue baik dulu. ya semoga aja gue juga bisa secepatnya nerbitin buku. hehehe

    ReplyDelete
  6. Wah 900 halaman butuh berapa lama buat selesai bacanya? mungkin nama violin itu karena masnya suka main violin *sotoy

    Duh penasaran nih jalan ceritanya ngebahas salju, pingin. Eh masih hebat dijahyellow dong bisa ngeluarin novel dalam 10 hari, tapi perbandingannya nggak sepadan gitu ding. Sukses ya buat mas violin

    ReplyDelete
  7. Jadi Violin adalah nama cowok? Ah, padahal gue udah berfantasi kalo dia itu cewek :D.
    Bang violin keren banget, bisa nyelesain novel cuma dalam waktu 30 hari. Kalo sekarang dia sejago itu ya wajar, soalnya diliat dari perjuangannya emang pantes bang violin sekarang bisa sejago itu.

    Kayaknya novelnya seru nih, tentang fantasi lagi, kan jarang novel fantasi karya anak bangsa. Harus didukung nih! :D

    ReplyDelete
  8. Gue sih udah baca novelnya... dan Eldar ini adalah novel yang bikin gue selalu pengen membuka halaman selanjutnya terus menerus... novel fantasi yang keren banget. Sukses menyihir gue sampe halaman terakhir...

    Sekarang gue lagi nunggu sekuelnya kapan nongol "__"

    ReplyDelete
  9. Nulis buku setebel itu, bg Violin. Kok agak canggung manggil Violin pake Bg. :D Pokoknya, itu sebenarnya makan apa, sih. Satu bulan tembus nulis setebel itu. Tulisan gue dari SMApun, gak sebanyak itu.

    Perjuangan Violin emang rada sadis, ya. Udah 5 tahun nulis dan terbit pada akhirnya. Wah-wah, semangat gue tiba2 sedikit membaik. Lanjutin intipin draf, ah...

    Sukses buat Bg Violin, ya. :D

    ReplyDelete
  10. Masih muda udah nulis novel fantasi. kewren.
    Harganya berapaan yak ?

    ReplyDelete
  11. Anjir! besok serasa langsung pengin ke gramed dan nyari buku eldar. Gue sebagai penikmat buku fantasi tentu gamau ketinggalan. Apalagi ini penulisnya dari Indonesia. Rasa penasaran pun otomatis semakin bertambah aja. Dan gue lihat harganya bersahabat ya.

    Tunggu kedatanganku, Eldar!

    ReplyDelete
  12. Oke noted. Semoga semangat mas violin bisa sampe ke aku ya especially pas ditolak...soalnya aku orangnya paling ga bisa ditolak..tiap ditolak bawaannya pingin minum jus pepaya campur downy morning fresh.

    ReplyDelete
  13. Bukunya bikin penasaraaaannn! Oke, buku ini menambah list buku yang harus aku beli btw. Kak Violin (ini beneran nama doi ya? Cowok?) nasibnya cukup enak sih. Ngasih ke penerbit tapi langsung keterima. Ya meskipun emang prosesnya panjang. Karena menurutku, proses menulis--apalagi menjadikannya sebuah buku--emang nggak ada yang gampang. Pasti harus melewati proses berdarah-darah. Hiks. Aku jadi inget tentang naskahku yang ditolak, Kak :(((

    *yah jatuhnya curhat lagiiiiiii*

    Aku bener-bener penasaran sama bukunyaaaa! Nggak berniat bikin giveaway-nya kah? Hehe...

    ReplyDelete
  14. 50.000 words dalam 30 hari? hahhh gilaaak banyak banget. bandingin dengan naskah yang udah berbulan bulan tapi segitu segitu aja -___-

    ngeliat dari wawancaranya, naskah Eldar kayaknya memang dongeng banget ya.. keren nih. tapi penulis favoritnya penulis penulis luar ya, aku beda banget dengan violin, lebih suka penulis lokal sih..

    pertanyaan terakhir Tebe, ya mau lah.. tapi kalau masalah kapan aku nggak tau he he he

    ReplyDelete
  15. Vi .. Violin *Ngetes nyebutin namanya

    Keren banget Mas Vio (lebih maskulin) ini, nulis cerita fantasi setebel itu. Berarti dari naskah-naska yang mas Vio tulis dan gagal di terbitin enggak di lanjutin ya ? ._.

    Males nulis emang menjadi penyakit yang nyusahin, sebenarnya bukan masalah nggak punya ide, masalahnya kita cuma males aja. Ntar deh kalo nggak males nyicil nulis *jangan ditiru

    Pengen beli novelnya sih, tapi entar deh kalo udah mampir di toko buku luar kota, soalnya di kotaku kayaknya nggak ada.

    ReplyDelete
  16. em, iya, namanya feminin. #eh
    duh! saluuuut, sampe lima tahun usahanya buat nerbitin. akhirnya jadi kenyataan. apalagi cerita fantasi itu kan nggak mudah, meskipun imajinasi tapi juga main logika. aaa~ jadi inget bangkai tulisanku yang semoga belum bulukan.
    bang mimin di akhir nyindirnya 'jleb' banget. jadi kamu kapan mau bikin buku? tahun ini, InsyaAllah tahun ini ><

    ReplyDelete
  17. Aaakkkk... keren banget bukunya. Gue suka juga cerita fantasi gitu. Bikin imajinasi makin liar dan balik lagi ke masa kanak2.

    Eniwei jadi penulis favoitnya J.R.R Tolkien? Sama ya... jangan-jangan kita~ ahsyudahlahhh

    Sukses terus ya kaaaak.

    ReplyDelete