[InfoBE] 4 Benda penyimpan masa lalu



Setiap orang pasti punya sejarahnya masing masing. Dari mulai sejarah penting seperti hari pernikahan, sejarah yang nggak terlalu pening seperti kapan pertama kali nyetak gol di lapangan futsal sampai sejarah yang nggak penting sama sekali seperti kapan terakhir kali memperdebatkan duluan telor atau ayam. Kamu pasti punya sejarah yang nggak bisa dilupakan gitu aja. Ada sebuah kata  bijak di Facebook yang bilang kalau sejarah sebagus apapun tetap akan hilang dan nggak ada manfaatnya tanpa adanya dokumentasi.

Kalau dalam teori psikologi yang pernah tebe pelajari di kampus, dalam otak kita cuman ada 2 model memori. Memori jangka pendek dan memori jangka panjang. Otak cuman menaruh informasi ke dalam memori jangka panjang secara detail kalau kejadiannya berkesan banget, menarik perhatian, berulang ulang atau traumatis. Sisanya pasti akan masuk kategori jangka pendek yang bisa terlupakan. Itulah kenapa, sekarang kamu sudah lupa 15 hari yang lalu  melangkah pakai kaki kanan atau kiri duluan. 

Di postingan ini Tebe mau membahas tentang benda benda yang bisa menyimpan sejarah kamu selamanya. Benda ini Tebe harapkan bisa menjadi alat pengingat buat kamu karena menurut Tebe, semakin lama benda benda ini kamu simpan, akan semakin tinggi nilai sejarahnya.

Foto
Jadi foto yang Tebe maksud disini adalah foto dalam bentuk cetak, bukan foto digital seperti zaman sekarang. Manusia masa kini memang sudah malas banget buat cetak foto, padahal menurut Vint Cerf yang punya jabatan sebagai Vice president di Google pernah bilang kalau harusnya kita tetap cetak foto walaupun sekarang sudah era digital. Padahal dia kerjanya di perusahaan teknologi populer di dunia loh. Kenapa?

Karena menurut dia, foto dalam bentuk cetak lebih abadi. Contohnya gini, kita semua tau teknologi makin berkembang. Mungkin di masa depan nanti sudah nggak ada lagi format .jpg atau .png. Pasti ada lagi teknologi yang lebih canggih dan lebih oke daripada foto zaman sekarang. Kalau komputer masa depan sudah nggak support file zaman sekarang, otomatis fotonya nggak bisa dibuka lagi dan kenangan kamu bisa hilang.

Kalau sudah punya bentuk fisik dari fotonya, sampai tahun berapapun bentuknya tetap sama, asal kita bisa merawatnya baik baik. Jadi saran tebe sih, pilih aja foto momen penting dalam hidup kamu untuk dicetak secara fisik.

(buat yang pengen baca kata katanya dari vice president Google, baca aja artikel ini Awas! Foto digital berpotensi musnah.)

Diary
Anak 90an pasti tau diary. Bentuknya macam macam, dari yang cuman hardcover sampai yang ada gemboknya! Bagi sebagian orang, nulis di diary lebih punya sensasi yang lebih dibandingkan nulis di blog. Katanya sih, ujung pulpen yang bergesekan dengan kertas itu punya sensasi tersendiri. Iya nggak?

Bahkan, penelitian terbaru yang dimuat di jurnal Psychological Science juga bilang kalau menulis di kertas itu secara langsung bikin daya ingat kita lebih kuat daripada menulis di komputer. Info tentang penelitiannya bisa kamu baca sendiri di artikel menulis bisa membantu meningkatkan daya ingat 

Print seluruh postingan di blog
Karena tulisan tangan Tebe nggak serapi saat diketik, maka alternatif paling realistis adalah dengan ngeprint semua postingan yang ada di blog. Menurut tebe, menulis itu adalah cara terbaik untuk mendokumentasikan sesuatu, karena nggak semua di dunia ini bisa di foto, bisa karena kondisinya lagi darurat, tempat yang punya larangan untuk mengambil gambar sampai nggak punya kamera. Kalau yang terakhir itu masalah lain sih. Tapi hampir semua yang terjadi kepada kita, bisa ditulis sebagai dokumentasi. 

Bagi sebagian orang memang keliatan buang waktu dan uang, tapi sebenarnya enggak juga kok. Anggap aja hasil print itu semacam investasi jangka panjang buat kita. Siapa tau aja (walaupun jangan sampai) ada orang usil yang dengan sengaja hapus blog kita, atau tiba tiba internet punah. Kalau itu terjadi, apapun yang kita tulis di blog sudah nggak ada bekasnya lagi. Itulah kenapa, versi cetak walaupun ngeluarin biaya tapi juga lebih aman sebagai backup.

Untuk maksa teman supaya mau baca tulisan kamu juga jadi lebih mudah. Kita pinjemin aja seluruh hasil tulisan ke mereka. Pasti kemungkinan dibacanya lebih besar. Nggak semua orang kan, mau baca curhatan curhatan kita di blog. Apalagi anak kost fakir kuota.

Kotak kenangan
Pasti diantara kita sudah banyak yang nonton film Cinta dalam kardus dari Raditya Dika. Di film itu, karakter Miko nyimpan semua barang pemberian mantannya kedalam kardus. Tebe nggak nyarankan untuk ngelakukan ini, kalau kamu ngikutin kayak film itu, pasti lebih sulit move on.

Tapi cara ini bisa kita adaptasi untuk menyimpan kenangan kenangan indah kita selama hidup. Di kotak kenangan itu bisa kamu isi barang barang hadiah ulang tahun, kartu kartu ucapan, foto foto memorable sampai hal yang penting lainnya kayak piala pertama kamu dalam hidup.

Tujuannya supaya lebih rapi aja, terutama untuk cowok yang hidupnya terlalu berantakan. Jadi kalau ada keadaan darurat yang mengharuskan kamu menyelamatkan satu barang, kotak itu adalah benda yang kamu selamatkan pertama kali. Praktis kan, barang barang lain mungkin harganya bisa jauh lebih mahal, tapi nggak semua benda bersejarah hidup kamu bisa dibeli dengan uang. Cie gitu.

Itu dia 4 benda yang bisa menyimpan kenangan kamu secara abadi. Memang keliatannya memerlukan banyak biaya, tapi kalau memang lagi banyak rezeki cepet cepet aja dilakukan supaya kenangan hidup bisa bertahan selamanya. Kita memang nggak bisa merubah sejarah, makanya banyak orang bijak bilang kalau kita harus berdamai dengan masa lalu. Tapi walaupun nggak bisa mengubah sejarah, untungnya kita bisa membuat sejarah baru di hidup kita. Lah, kok Tebe jadi ngelantur sih.
[InfoBE] 4 Benda penyimpan masa lalu [InfoBE] 4 Benda penyimpan masa lalu Reviewed by Kukuh Kurniawan on 08:16 Rating: 5

15 comments

  1. Yang paling pengen aku lakuin adalah cetak poto. Ini keinginan dari beberapa tahun lalu. Dan nggak kesampaian sampai sekarang. Sampai poto-poto yang ada di laptop ikutan tewas. Data di hardisk ikutan menghilang. Sedih kan. Padahal potonya itu banyak yang unyu >.<

    Diary entah kemana. Kotak kenangan aku ada :D Kenangan mantan? Eh? Wkwkwk.. Eh kalau harus print semua isi blog, Aku nggak pernah tuh. Tapi aku punya direktori khusus untuk nyimpen materi gambar-gambar yang kupakai untuk post blog. Itu aja. Tulisannya enggak.

    ReplyDelete
  2. Akyu masih kadang cetak foto terus pasang pigura trus ditempelin di tembok. Paling sisanya disimpen di Instagram 😁

    ReplyDelete
  3. sampe sekarang, aku tipe orang yang nggak suka foto. jadi akan sulit tuh bikin memori di foto.
    Mungkin hanya momen penting dan iseng aja yang mau ane foto.

    diary nggak pernah punya, walau dulu sempet ngumpulin binder sih...

    dan nggak kepikiran buat ngeprint postingan blog biar jadi dokumen
    iya juga sih, gimana kalau nanti tiba-tiba internet musnah

    ReplyDelete
  4. Sama kayak Ara Anggara. Gue juga bukan orang yang suka foto atau istilahnya fotogenic. Sekalinya foto harus bareng-bareng. Itu pun kalo di moment-moment penting.

    Kalo Diary, dulu waktu SD gue suka banget nulis disitu. Abis itu tuker-tukeran diary sama temen. betapa nistanya gue zaman dulu..

    Nggak kepikiran sih gimana kalo internet musnah. Betapa membosankannya hidup di dunia ini nantinya,,

    ReplyDelete
  5. Sayangnya, beberapa tahun yang lalu, gue udah gak megang smartphone. Jadi, agak merasa kesulitan buat nyiimpen foto. Ya, meskipun gue punya kamera. Tapikan, kamera masa di bawa ke mana-mana. Entar dimintai fotoin mantan sama pacar barunya gimana/

    Kan nyesek. Gue sama kek yang lain, pengen print out foto gitu. Tapi, apalah daya gue yang kurang keren ini. Masih cupu mau foto sendiri. Pengennya foto di buku nikah sama kamu. "IYAAAA KAMU>>>" ;D

    Penyimpan masa lalubanget.

    ReplyDelete
  6. Ini rangerz tau banget kalau aku lupa kemarin keluar rumah pakai kaki yang mana dulu :v

    Nggak bisa bayangin kalo orang yang suka foto-foto terus mesti dicetak bakal habis berapa album? Nulis diary nggak kekinian. Kalau ngeprin semua isi blog bakal habis berapa lembar ya, apa bakal dibaca semua.

    Yang terakhir kotak kenangan kayak pernah lihat di film mana gitu, nanti dibuka pas 25 tahun kemudian. Ada yang nyumbangin handphone, radio malah ada yang nyumbang makanan

    ReplyDelete
  7. Yang namanya kenangan itu emang sayang banget buat dilupaka ya Be! Kayak lagunya Slank. :)

    ReplyDelete
  8. udah gak pernah nih cetak cetak foto gitu, kecuali waktu foto box. bareng pacar. yang sekarang udah bukan pacar. sedih. haha

    ngeblog juga kayaknya suatu yang bisa bikin kenangan tetep diinget

    ReplyDelete
  9. Serius itu foto digital berpotensi musnah ? -_- gue pengen banget nyetak foto, tapi niat gue dikalahkan dengan mager jalan ke tempat printnya haha... _- biasanya pacar yang paling gece soal cetak foto, kita mah terima jadi wkwk... hmm emang nulis dikertas itu rasanya beda be.. rasanya lebih dalam, ditambah tulisan yang kaya cakar bebek itu adalah seninya :')

    ReplyDelete
  10. Memori jangka menengah ada engga ya be? hahaha
    Btw gue juga masih suka cetak foto, iya pas foto, yang background merah, berdiri tegak hahaha. oiya kah, fotmat jpg suatu saat akan ga bisa dibuka?

    Kalo diary, sebagian kan udah ditulis di blog, nah ini gimana print seluruh isi blognya? iya juga sapatau suatusaat blogger bangkrut bisa aja haha, tapi kecil gasih be?
    ya gitulah be

    ReplyDelete
  11. Kirain isinya bakalan bahas mantan, hehe ternyata lebih penting dari itu, bahkan bahas hal2 yang lebih penting lagi, tips2 dan cara2 yang kayaknya belum pernah terpikirkan sebelumnya. Awalnya agak aneh juga kenapa postingan di blog harus di print? ternyata alasannya cukup masuk akal, untuk mengantisipasi kalo-kalo internet punah, ya. bagus-bagus, pantas dicoba.

    ReplyDelete
  12. Aku juga udah niat pengen nyetak foto, tp udh bertahun2 lalu.. Dan itu mager bangett... Tkang cetak foto yg bagus jauh dri rmh wkwk. Paling sedih sih foto2 kenangan pas masih SMP, dan yg lainnya udh pada ilang gegara memorinya ke format:')
    Tp kalo msalnya udah dicetak trs kebanjiran, trs foto2nya rusak gimana? Sodara aku gtu tuh, pdhal bersjarah bgt, foto2 pas nikah..

    Nulis diary dibuku udh gapernah lg skrg, nulis diarynya di hp biasanya. Hehe.. Kalo dibuku pegel.. Soalnya nulis curhatannya psti bnyak banget.. Udh gitu abis nulis gakpernah aku baca lg, wktu SD prnah tuh pnya bbrp buku diary, akhirnya aku buang krna tkut ada yg baca dan tulisannya jg bkin pusing wkwk

    kalo ngeprint smua postingan di blog sih gapernah kpikiran,tkutnya ntr numpuk doang drmh tp ga dbaca2. Ohya kotak kenangan? atau klo difilm2 disebut kapsul waktu tuhh.. nyimpen barang apa di dalem kotak,kaleng atau apapun, trs dikubur, 10 thn kmudian bru dbuka. Seru tuh, tp aku blm prnah nyoba._.

    ReplyDelete
  13. pengennya punya foto kelakuan kita mulai dari bayi ampe gede

    ReplyDelete
  14. ngeprint semua tulisan itu good idea banget BE.
    itu memang rencana yang paling aku tunggu. tapi ngeprintnya nnt kalau udah tua. jadi bisa ngekeh2 sama tulisan pas muda itu.

    menurut ilmu psikologi yang aku pelajari di univeristas jorgon. otak itu memang bener memorynya dibagi dua. jangaka panjang dan jangka pendek. terimakasih buat BE yang udah nulis barang2 penyimpan masa lalu. jadi pengen ngeprint nih potingan

    ReplyDelete
  15. Pengennya sih punya kotak kenangan. Jadi bisa nyimpen barang-barang yang dikasih temen, barang-barang yang bisa ngingatin sama orang-orang yang udah membuat hari-hari kita berkesan. Sayangnya punya kotak kenangan hanya jadi wacana buat anak yang malesan kayak aku. Sekalinya dikasih barang pemberian, seminggu kemudian pasti udah hilang.

    Dulu aku pengen banget nulis di diary. Sayangnya tulisanku jelek, sampai akhirnya aku ngeri cara main blog. Jadinya aku lebih milih nulis kenanganku di blog daripada di buku diary. Tapi sepertinya ide buat ngeprint ini patut dicoba. Buat jaga-jaga kemungkinan terburuk.

    ReplyDelete